Selasa, 27 September 2011

Paguyuban Wisata Sepeda Ontel


Sepeda ontel, mungkin di antara anda hanya pernah mendengar dan melihat saja tentang sepeda tua ini. Sepeda yang semakin langka ini ternyata mempunyai komunitas untuk wisata yang di namakan paguyuban wisata sepeda ontel kota tua.

Paguyuban ini telah ada sejak tahun 2006 dan berada di kawasan wisata kota tua, jakarta barat. Awal nya paguyuban wisata sepeda ontel ini hanya menyewakan sepeda nya untuk keperluan foto pernikahan saja, lama - kelamaan pengunjung wisata kota tua pun juga banyak yang tertarik dengan sepeda ini, akhir nya di bentuklah paguyuban wisata sepeda ontel kota tua.

Paguyuban ini beranggotakan 38 orang, dan setiap orang nya hanya di batasi untuk memiliki 10 sepeda ontel. Mayoritas dari para pemilik sepeda ontel ini adalah kepunyaan sendiri, mereka membawa sepeda ontel ini langsung dari kampung halaman nya, karena saat ini di kota-kota besar sudah sangat jarang di jumpai sepeda ontel.

Paguyuban wisata sepeda ontel ini, setiap hari nya terutama sore hari selalu menjajakan sepeda nya kepada pengunjung. Untuk harga sewa nya sendiri, para penyewa mematok harga Rp. 20.000  per jam nya.

Selain itu, paguyuban ini juga menawarkan paket bersepeda ontel mengelilingi lima tempat bersejarah di kawasan kota, seperti sunda kelapa, museum bahari, menara syah bandar, jembatan kota intan, dan toko merah. Cukup dengan mengeluarkan uang Rp. 30.000, anda sudah bisa menikmati tempat – tempat tersebut sambil di temani oleh pemandu.

Sepeda ontel, kini menjadi salah satu ciri khas dari wisata kota tua. Barangkali, belum pas rasa nya menikmati kota tua jika anda belum menaiki sepeda ontel ini.

Para penyewa sepeda ontel pun cukup kreatif untuk menarik minat pengunjung dengan menghias sepeda antik mereka. Mulai dari dibubuhkan hiasan bunga di bawah stang, sampai memberikan warna yang cerah pada besi-besi tua, hingga ban sepeda pun tak luput
dari sentuhan warna putih, serta hiasan-hiasan lainnya membuat sepeda ontel ini terlihat lebih cantik dan menarik.

Selain itu, tiap satu sepeda disediakan 2 topi. Satu untuk pengunjung wanita dengan motif renda, satu lagi topi untuk pria dengan khas terbuat dari bambu.

Pengunjung yang datang untuk menyewa pun beragam. Ada yang datang bersama teman atau pasangan, ada juga yang dating dengan keluarga dan anak. Bahkan sepeda untuk anak-anak pun disediakan/ jika sepeda kecil ini hanya dipakai untuk keliling sekitar
museum fatahillah saja.

Wisata sepeda ontel kota tua ini, biasa nya ramai di akhir pecan atau pun juga hari libur nasional. Dan para penyewa sepeda ontel pun berharap agar sepeda ontel ini dapat di lestarikan lagi, selain itu para penyewa juga berharap agar ke depan nya wisata sepeda
ontel ini semakin ramai di kunjungi wisatawan.

Jika anda tidak ingin berlelah-lelah menghabiskan akhir pecan di luar kota, tidak ada salah nya anda mencoba berwisata sepeda ontel kota tua ini. Karena selain dapat mengetahui
tentang sejarah - sejarah tempat di jakarta, dengan berwisata menggunakan sepeda ontel dan perlengkapan nya yang antik, anda juga akan di bawa ke dalam suasana jakarta tempo dulu.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar